KARL MARX
Karl Heinrich Marx dikenal dengan
nama Karl Marx seringkali
dianggap sebagai penulis berbahaya karena tulisannya seringkali berhubungan dengan perpolitikan. Karl Marx
dijuluki sebagai “bapak komunisme” yang berasal dari kaum terpelajar dan politikus.
Ide-ide Karl Marx berpengaruh besar setelah kematiannya. Sosoknya sulit untuk dimengerti
sehingga ada banyak orang yang terkadang salah mengartikan berbagai tulisan
yang dihasilkannya.
Hal ini disebabkan karena karya tulisnya seringkali menggunakan kosakata yang
berasal dari tradisi filsafat, istilah-istilah yang sulit untuk dimengerti, dan
Karl Marx tidak menyempurnakan teori-teorinya.
Banyak hal yang mendasari tulisan Karl
Marx beberapa diantaranya dari pengalaman pribadi, pengaruh dari pemikiran
orang lain, cara hidup
orang lain, pendidikan, situasi dan kondisi masyarakat serta perpolitikan pada
masanya sehingga
menghasilkan kesimpulan yang ilmiah. Oleh sebab itu, perlu bagi kita
untuk mengenal lebih dekat mengenai tokoh ini.
1)
Riwayat Hidup Karl Marx dan Karya Tulisnya
·
Karl Marx lahir 5 Mei 1818 di kota Treves (Trieste,
Trier propinsi Rhein di Prusia,). Ayahnya bernama Hirschel Marx kemudian
berganti nama menjadi Heinrich Marx (berpendidikan sekular, seorang Yahudi, mencapai
kehidupan borjuis dan sebagai pengacara yang berhasil) dan ibunya Henrietta
berasal dari keluarga Yahudi. Sebagai pengacara Yahudi, Heinrich Marx tidak
lagi mendapatkan keuntungan akibat permainan politik yang pada akhirnya membawa
keluarganya untuk masuk
agama Protestan di gereja Luteran dan bekerja sebagai pengacara liberal.
·
1835-1841: melanjutkan pendidikan dengan belajar hukum di Gymnestium
Trier Universitas
Bonn selama setahun dan pindah ke Friedrich-Wilhelms Universitas di Berlin untuk belajar filsafat dan
sosial. Selama belajar Karl Marx mengenal pemikiran Hegel. Ketika menjadi mahasiswa pernah menjadi pengikut
Hegel Sayap Kiri (Hegelian muda).
Setelah mendapat gelar doktor (usia 23 tahun) di Universitas Jenna
dengan disertasi The Difference between
Democritean and Epicurean Philosophy of Nature (perbedaan antara filsafat
alam dengan Democritos dan Epicurus) , Marx ingin memasuki karier di akademisi
tetapi gagal karena pemikiran liberalnya, Bruno Bauer guru serta pendukung Marx
dipecat karena pendapatnya dianggap antiagama, dan karena menulis buku dengan
judul Kritik der Evangelischen Gesichte
der Synoptiker (kritik terhadap Injil Sinotik).
·
1841-1843: Akhirnya, Karl Marx menjadi penulis di surat
kabar borjuis liberal bernama Rheinishe Zeitung di Koln (Colagne) dan menjadi pemimpin. Tulisan Marx
berprinsip demokrasi, humanisme dan idealisme muda. Karl Marx juga terlibat dengan
gerakan-gerakan petani dan orang miskin.
·
1843: menikah dengan Jenny von Westphalen (berasal dari
keluarga berpendidikan yang menyukai filsafat, Putri Baron von Westphalen dan
juga adik Ferdinand von Westphalen yang menjabat sebagai mentri dalam negeri
Jerman) dan memiliki tiga orang anak perempuan dan satu orang anak laki-laki
(meninggal pada usia 10 tahun). Lalu Karl Marx menerbitkan La Question juive (permasalahan Yahudi) dan Critique de la philosophie du droit de Hegel (Kritik terhadap Filsafat
Hukum Hegel). Pada tahun ini juga surat kabar yang dipimpinnya
mendapatkan tekanan dan akhirnya ia dan Arnold Ruge pindah ke Paris.
·
1844-1845: Marx berimigrasi ke Paris. Pada waktu itu, Paris
merupakan pusat liberalisme, radikalisme sosial dan intelektual yang penting di
Eropa. Karl Marx kembali menerbitkan Deutsche-Franzosische
Jahrbucher (Buku Tahunan Jerman-Prancis). Selain itu Ia sering berkunjung
ke perkumpulan kaum sosialis bertemu dengan St. Simon, Proudhon, Blanqui dan
bersahabat dengan Friedrich Engels (seorang sosialis asal Jerman, seorang
komunis, anak pengusaha pemintal kapas di Inggris). Selama di Paris ia mengenal
tulisan Adam Smith dan David Richardo yang mempertajam analisa ekonomi dan
filsafat Marx sehingga menghasilkan tulisan The Economic and Philosophical Manuscripts (ditulis 1844 dipublikasikan tahun 1930). Marx dan Engles menerbitkan buku La Sainte Famille atau The Holy Family (keluarga suci) (1845).
·
1845-1848: Marx di usir dari Paris, kembali ke Brussels dan
berpartisipasi dengan Liga Komunis. Bersama dengan Engels (1846) menulis L’Ideologie allemande (Ideologi Jerman) yang
mengeritik “pemuda penganut aliran Hegel”,
kemudian (1847) Travail salarie et
capital (Kerja Upahan dan Modal), Manifeste
du parti communiste atau Manifesto Partai Komunis yang dihasilkan
pada saat bergabung dengan Liga Komunis (1848).
·
1848-1863: Bermukim di Koln tahun 1848 dan tahun 1849 di
usir dari tempat ini. Akhirnya bermukim di London dengan kondisi ekonomi yang
memperihatinkan. Penghasilannya hanya berasal dari artikel-artikel yang
ditulisnya di surat kabar dan topangan dana dari Engels, ditambah lagi dengan
kondisi kesehatan Karl Marx menurun. 1850 Karl Marx menulis The Class
Struggle in France berisi mengenai analisis-analisis mengenai perubahan
sejarah yang ditentukan oleh ekonomi; 1852 Karl Marx mempublikasikan 18 Brumaire de Louis Bonaparte. Ia lalu
menghabiskan waktunya di perpustakaan British Museum untuk belajar ekonomi
politik dan banyak menghasilkan tulisan di artikel dan brosur. Tahun 1859
menulis Avant-propos de la Critique de I’economie politique (Pengantar Kritik
Ekonomi dan Politik).
·
1964: turut serta dalam pembentukan organisasi La Premiere
Internationale des travailleurs (Pekerja Internasional Pertama) dan menyusun
anggarannya.
·
1867: mempublikasikan buku I Capital.
·
1869-1882: kesehatan Karl Marx semakin menurun, ditambah
dengan peristiwa gagalnya sejumlah gerakan revolusioner. Terjadi pertentangan internal dengan
Bakounine dalam L’Internationale. Karl Marx menyusun tulisan La Guerre civile en France atau Perang
Sipil di Perancis (1871) dan (1875) Critique du programme de Gotha (Kritik terhadap Program Gotha). Melakukan
perjalanan ke Swiss lalu Prancis.
o
1881: Jenny von Westphalen istri Karl Marx meninggal dunia.
o
1882: anak perempuannya meninggal.
·
14 Maret 1883: Karl Marx meninggal.
·
1885: Engels menerbitkan buku II Capital.
·
1894: Engels menerbitkan buku III Capital.
2)
Pemikiran-Pemikiran Karl Marx
Pemikiran
Karl Marx dibedakan dalam dua periode hidupnya, pada periode Marx Muda
(1841-1846), Karl Marx masih seorang
filsafat dengan pemikiran yang liberal dalam merumuskan tentang konsepsi
manusia, pembebasan dan alienasi. Pada periode Marx Tua (1847-1883), Karl Marx
sudah berubah menjadi seorang kritikus masyarakat karena pada periode ini
memaparkan tentang konsepsi perjuangan kelas, revolusi dan teori-teori ekonomi
yang mencapai puncaknya melalui karya Das
Kapital.
Melalui
dua periode pemikiran ini terdapat benang merah yakni manusia sebagai unsur
yang sentral. Oleh karena itu, kritik Marx terhadap ekonomi berasal dari
pemikiran filsafatnya. Misalnya, jika pembahasan mengenai produksi barang maka
yang menjadi perhatiannya adalah hubungan manusia yang mendasari dan menjalin
proses produksi tersebut.
1)
Manusia[1]
§ On The Jewish Question
§ Die Deutsche Ideologie
§ The Communist Manifesto
§ Capital
Kodrat
manusia bersifat sosial dipengaruhi oleh tindakan, sikap dan kepercayaan
individu yang tergantung pada hubungan sekitar. Hanya saja manusia memiliki
sifat kompetitif, agresi dan keegoisan yang intrinsik disebabkan adanya
kapitalisme. Manusia sebenarnya dapat kembali kepada dirinya sendiri sebagai
makhluk sosial yang sesungguhnya manusiawi jika menjadi masyarakat yang
komunis.
Karl
Marx beranggapan bahwa eksistensi manusia sejati yang dimaksud ialah kemampuan
produktif manusia diperkembangkan secara seimbang dan memuaskan. Manusia dapat
menjadi produsen sejati karena dapat menentukan sendiri sesuatu yang akan
dikerjakan sebagai pengungkapan jati dirinya. Masalahnya adalah bahwa
seringkali sesuatu yang dikerjakan menjadi paksaan untuk kepentingan tertentu.
Marx secara
spesifik membandingkan uang dengan ketuhanan yang kuat berlaku dalam kehidupan,
maha kuasa, memungkinkan merubah musuh menjadi teman dan membalik pendapat
orang tentang masalah penting dalam hidup. Bagi Marx, simbol dari kehancuran
total di kehidupan manusia adalah uang. Karena uang menjamin kehidupan,
kebebasan, dan kekuatan didunia, lebih cendrung menyamakan pengakuan diri dengan jumlah kekayaan yang dimiliki.
Uang adalah dasar kemahakuasaan dan sumber
keberadaan manusia, menghantar manusia menjadi segalanya didalam uang. Uang
adalah tuhan dari kehidupan sosial modern. Sumber alienasi merupakan sistem masyarakat industri modern.
§ Economic and Philosophical Manuscripts
§ Avant-propos de la Critique de
I’economie
§ Capital
§ The Communist Manifesto
Menurut Marx, sejarah adalah sebuah
kemajuan dari masyarakat primitif - perbudakan – feodalisme – kapitalisme –
komunisme. Perubahan ini terjadi karena berhubungan dengan proses kehidupan
manusia dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Marx juga berpendapat yang
mengubah masyarakat dari waktu-kewaktu adalah materi.[3]
Sebab-akibat dalam masyarakat
dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan produksi dengan ‘apa yang dihasilkan dan
bagaimana menghasilkannya’. Karl Marx menyatakan bahwa dasar atau fundamen masyarakat
terletak dalam kehidupan materiilnya (mencukupkan keperluan sandang, pangan,
papan,dan lain-lain).[4]
Sebenarnya manusia bekerja dengan menghasilkan produksi untuk dirinya sendiri
dan untuk masyarakat. Tentu saja dengan cara produksi yang berbeda. Karl Marx
menggunakan contoh sistem kerja cara pembuatan sepatu, pembuatan Jas dari kain
yang berbeda. Dari contoh ini diperhatikan kualitas dan kuantitas hasil
produksi, keterampilan pekerja, jumlah tenaga kerja, fungsi atau manfaat yang
dihasilkan produk. Hal ini akan menentukan nilai atau harga barang yang dimaksud.
3)
Ekonomi[5]
§ Economic and Philosophical Manuscripts
§ Avant-propos de la Critique de
I’economie
§ Capital
§ The Communist Manifesto
Analisis Karl Marx menyatakan bahwa ekonomi berparan
dalam mengatur banyak
hal termasuk
perilaku manusia. Ekonomi
merupakan determinan fundamental yang memunculkan superstruktur legal dan
politis serta bentuk kesadaran sosial yang pasti.
Secara ekonomi sistem stimulus yang
bekerja dalam keadaan dinamis masyarakat dirinci dalam empat unsur: produksi –
distribusi – perdagangan – konsumsi. Perubahan sistem kerja produksi akan
berpengaruh terhadap nasib pemilik modal dan pekerjanya. Perubahan tersebut
terjadi pada nilai harga hasil produksi yang dikerjakan oleh manusia dan mesin
akan berbeda. Keuntungan secara ekonomi akan diperoleh pemilik modal dibanding
pekerja yang dibayar murah. Perbedaan ekonomi semakin terlihat dalam kehidupan.
Terjadinya perubahan feodal ke
kapitalisme diawali dari produksi yang melebihi konsumsi yang lama-kelamaan
menyebabkan individu berproduksi untuk tujuan pertukaran dan menjual sehingga
muncullah saudagar. Karl Marx sangat menentang adanya
kapitalisme dan terjadinya pemisahan yang menimbulkan ketimpangan sosial
sehingga menciptakan jarak antara kaum borjuis dan proletar. Kaum borjuis
sangat menderita karena upah kerja yang tidak sesuai, jam kerja yang tidak
masuk akal, eksploitasi anak-anak, kemelaratan, kecanduan alkohol, degradasi
moral. Jadi, Karl Marx berpendapat bahwa
kaum proletar dan intelektual harus mengorganisasikan diri menjadi “partai” dan
menyerang sistem kapitalis, lalu menggantinya dengan komunis.
Menurutnya
komunis lebih baik karena alat, bahan, modal dimiliki bersama dan diperuntukkan
bersama atas pengawasan pemerintah.[6]
Visi Karl Marx mengenai masyarakat komunis yakni kemakmuran material yang
tersedia dengan baik untuk hidup yang memadai.[7]
§ Rapport sur la situasion da la classe laborieuse en
Angleterre atau Economic
and Philosophical Manuscripts (1844)
§ Les Luttes de classes en France (perjuangan kelas-kelas sosial di
Perancis)
§ The German Ideologi
§ The Communist Manifesto
Karl Marx
hidup dalam perkembangan kapitalisme yang kacau dalam masyarakat feodal (kaum
petani, aristokrat/bangsawan, pendeta) lalu muncul kelas baru: kelas borjuis
dan proletar atau rakyat jelata (seperti yang sudah disebutkan dalam paragraf sebelumnya).
Kelas Borjuis merupakan pemilik modal,
mempekerjakan orang lain untuk menghasilkan produk, memberikan upah tenaga
kerja yang tidak sebanding dengan hasil kerja, mengambil keuntungan besar dan
menjadikan keuntungan tersebut untuk membuat mesin dan meraih keuntungan yang
lebih besar lagi.
Kaum
Proletar merupakan kaum yang tidak berdaya karena mau tidak mau harus bekerja
untuk mencukupi keperluan hidupnya dan menghasilkan produk untuk kepentingan
orang lain, nasibnya terancam dan bersaing dengan tenaga mesin, serta memiliki
keterampilan kerja yang terbatas. Buruh (kaum proletar) mengalami keterasingan dalam
dirinya: (1) keterasingan dari dirinya sendiri, (2) keterasingan dari sesama.
Menurut Karl Marx, masyarakat
sejahtera dapat terwujud tanpa adanya kelas, cara hidup ideal, kepemilikan
bersama, tanpa memiliki nafsu bersaing dengan sesama, sama seperti kondisi
gereja Kristen abad pertengahan di Yerusalem.[9]
Syaratnya: memiliki kekuatan rasionalisasi dalam setiap kegiatannya (menjadi
masyarakat ilmiah), terjadinya pembagian keuntungan secara rational antara
borjuis dan proletar.[10]
5)
Ideologi
§ The Communist Manifesto
§ Capital
Terjadinya perubahan-perubahan penting dalam perkembangan
produksi yang cendrung dicegah oleh relasi yang sedang eksis, relasi pendukung,
institusi yang menghasilkan ide-ide umum disebut Karl Marx sebagai ideologi.[11]
Marx menggunakan ideologi untuk menunjukkan bentuk-bentuk ide yang berhubungan
dengan (1) ide yang secara alamiah muncul
setiap saat dalam kapitalisme, (2) aturan-aturan yang disembunyikan terhadap permasalahan
tertentu dengan kepentingannya.[12]
Karl Marx menempatkan ideologi sebagai
keseluruhan ide yang dominan dan diusung oleh sebuah masyarakat sebagai
kelompok sosial dalam bingkai superstruktur masyarakat.[13]
Ideologi ini dikondisikan oleh bingkai atau batas ekonomi dan menjadi semacam
refleksi atas bingkai itu.[14] Pada akhirnya berdampak pada kaum
borjuis yang semakin menentukan pemikiran-pemikiran tentang kebebasan, hak
asasi manusia, kesetaraan di hadapan hukum (hak) dalam bingkai pergulatan
menghadapi orde atau tatanan lama. Melalui dana yang dimiliki tidak ada sesuatu
yang tidak mungkin bagi kaum borjuis untuk mempengaruhi berbagai bidang
termasuk agama. Ideologinya berhubungan dengan budaya, ekonomi, politik, agama.
6) Agama[15]
Bagi
Marx agama hanya sekedar realisasi hakikat manusia dalam imajinasi belaka,
agama hanyalah pelarian manusia dari penderitaan yang dialaminya, sebagi produk keterasingan. Agama adalah
sesuatu yang ideal yang diciptakan manusia. Agama di anggap surga masyarakat
dimana masyarakat dapat menemukan
kebahagiaan. Menurut Marx orang yang tak mampu untuk menemukan diri
sendiri dan kebahagiaan didunia cendrung untuk menciptakan dunia lain bagi diri
mereka dimana jalan hidup mereka yang sesungguhnya ditemukan. Oleh karena itu
agama merupakan kesadaran diri manusia selama sekian lama karena manusia belum
menemukan siapa diri mereka. Agama merupakan alat ukur dari penderitaan manusia
di dunia dan Marx mengistilahkan bahwa “agama adalah candu bagi masyarakat”.
Kontribusi Marx terhadap agama adalah bahwa agama menjadi pelaku perubahan untuk menciptakan
manusia menemukan jati dirinya. Karl Marx, melihat agama hanya dalam
ideologi ekonomi dan politik. Agama yang ditemui pada masanya hampir sepenuhnya
dikenal sebagai tatanan sosial politik dan melayani sebagai penjamin suci dari ancient regime. Persoalannya Marx
tidak membuat analisa yang lebih teliti
tentang sejarah agama.
7)
Peran Negara[16]
§ La Question Juive
§ The German Ideologi
§ The Communist
Manifesto
Analisa Marx memperlihatkan
adanya pembedaan antara negara dan masyarakat sipil. Pembedaan ini bertalian
dengan manusia sebagai individu dengan keperluan biologis dan kepentingan
egoisnya, dan manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki suatu “rumpun hidup”
yang sama. Negara mewakili “rumpun hidup” manusia dalam bentuk obyektifnya yang menggambarkan sisi
komunal kodrat manusia. Negara juga sebagai kompensasi dari ketegangan dalam
masyarakat yang muncul karena pembagian kerja. Negara merupakan komunitas
manusia yang sesungguhnya mengatasi konflik yang riil antara kelas-kelas
masyarakat yang bertentangan. Fungsi Negara tidak lebih daripada penjagaan
kepentingan-kepentingan kelas ekonomis yang berkuasa dengan jalan kekerasan.[17]
Hal ini
terbukti dari perstiwa tahun 1848, Negara telah melakukan tindakan represif
yang keras dalam menghadapi rakyat yang memberontak. Lalu Karl Marx mengartikan
bahwa Negara adalah instrumen atau alat ditangan kelas yang dominan (kaum
borjuis) dan ditujukan untuk mendominasi kelas proletar. Negara mengarahkan
polisi dan tentara untuk mengendalikan rakyat. Keadilan dan hukum hanya
dimiliki oleh kekuasaan dan kepemilikan yang semuanya tidak berpihak pada
rakyat jelata.
Sumber Bacaan:
v Beilharz,
Peter. Teori-Teori Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2002
v Campbell, Tom.
Tujuh Teori Sosial. Yogyakarta: Kanisius. 1999
v Giddens,
Anthony.Kapitalisme dan Teori Sosial Modern. Jakarta: Universitas
Indonesia. 1986
v Gideons,
Anthony. Sosiologi, Sejarah dan Berbagai Pemikirannya. Yogyakarta:
Kreasi Wacana. 2008
v Jhonson, Paul
Doyle. Teori Sosiologi 1. Jakarta: Gramedia. 1990
v Kusumandaru, Budha, Ken. Karl Marx, Revolusi. Yogyakarta: Resist
book. 2004
v Ritzer, George, Goodman, Douglas. Teori Sosiologi. Bantul: Kreasi Wacana.
2010
v Salim, Agus. Perubahan Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2002
v Turner, H. Jonathan. The Structure
of Sociological Theory. Edt. Belmont, CA: Wadsworth Pub. Company. 1998
[1]Campbell, Tom, Tujuh Teori Sosial, Yogyakarta: Kanisius, 1999,
143-146.
[2]op.cit, 146-154.
[3]Salim, Agus. Perubahan Sosial.
Yogyakarta: Tiara Wacana, 2002, 29.
[5] Berdasarkan seluruh sumber bacaan yang diperoleh.
[6] Campbell, Tom, Tujuh Teori Sosial, Yogyakarta: Kanisius, 1999,
143-146.
[7]ibid.
[8] Giddens, Anthony. Kapitalisme
dan Teori Sosial Modern.
Jakarta: Universitas Indonesia, 1986, 26-30.
[9] Salim, Agus. Perubahan Sosial.
Yogyakarta: Tiara Wacana, 2002, 33.
[10]ibid.
[11]Ritzer, George, Goodman, Dauglas, Teori Sosiologi. Bantul: Kreasi
Wacana, 2010, 70-74.
[12]ibid.
[13] Giddens, Anthony.
Kapitalisme dan Teori Sosial Modern. Jakarta: Universitas Indonesia, 1986, 31-32.
[14]ibid.
[15] Salim, Agus. Perubahan Sosial.
Yogyakarta: Tiara Wacana, 2002,
[17] Campbell, Tom, Tujuh Teori Sosial, Yogyakarta: Kanisius, 1999,
147-148
Tidak ada komentar:
Posting Komentar